Virus corona telah menyebabkan perubahan besar pada rutinitas sehari-hari. Hal ini berdampak juga pada kondisi emosional pada anak-anak. Himbauan untuk tetap tinggal di rumah, penutupan sekolah sementara, dan juga rencana-rencana mudik, silaturahmi, atau tamasya yang batal membuat orang tua perlu memberikan perhatian yang lebih agar tidak muncul perasaan cemas, stress, dan keadaan yang tidak menentu.
Berikut ini adalah beberapa dukungan yang bisa dilakukan oleh orang tua pada anak di rumah agar kondisi tetap terkendali di masa pandemi:
1.Tetap Tenang dan proaktif
Orang tua sebaiknya bersikap tenang menghadapi situasi akibat COVID-19 dan proaktif untuk mengajak anak berbincang tentang coronavirus, dan yang terpenting adalah anak-anak dapat berperan menjaga kesehatan diri mereka dengan rajin cuci tangan serta menjaga saling jarak (social distancing).
2. Menjaga rutinitas
Rutinitas harian sebaiknya tetap dilakukan meskipun ada perubahan situasi, pekerjaan kantor dan sekolah harus berpindah ke rumah. Untuk itulah, orang tua perlu merancang rutinitas baru di rumah agar anak-anak tidak bosan. Libatkan anak-anak yang berusia 10 dan 11 tahun atau lebih untuk merancang aktivitas rutin harian. Untuk anak-anak yang masih kecil, peran pengasuh atau orang tua sangat penting dalam merancang kegiatan sehari-hari. Menikmati sarapan bersama menjadi salah satu rutinitas yang dapat dilakukan untuk saling terhubung dengan anggota keluarga.
3. Berikan kesempatan pada anak untuk merasakan emosinya
Berbagai aktivitas yang dibatalkan, penutupan sekolah, dan larangan bepergian bisa menyebabakan anak sedih. Oleh karena itu kita perlu memberikan waktu bagi anak untuk merasakan kesedihan tersebut. Berbagi cerita sedih akan sangat membantu anak untuk merasakan kelegaan perasaan
4. Diskusikan apa yang anak kita lihat dan dengar
Banyak informasi yang beredar seputar COVID-19. Tidak semua berita itu benar atau dapat dipahami oleh anak. Agar terhindar dari salah informasi dan miskomunikasi, maka kita perlu untuk menanyakan kepada mereka apa yang mereka ketahui, dengar, lihat. Bila perlu kita bisa meluruskan dari sumber yang terpercaya. Anak juga bisa terkena bullying sehingga mereka harus tahu bahwa kita sebagai orang tua selalu mendampingi mereka.
5. Lakukan aktivitas yang menghibur
Bila anak sudah mulai terganggu atau tidak nyaman maka orang tua bisa memberikan permainan yang dapat membebaskan mereka dari perasaan terkekang. Melalui permainan atau pun aktivitas yang menyenangkan di rumah.
6. Tetap memonitor aktivitas anak
Orang tua pasti memiliki rasa cemas dalam keadaan pandemic seperti ini. Anak-anak mungkin juga akan membaca bahwa orang tua mereka cemas. Kecemasan yang dialami oleh orang tua perlu dikelola dengan baik agar tidak menjadi kecemasan anak. Karena anak mengarapkan perlindungan dan keamanan dari orang tua mereka. Jika orang tua cemas, maka anak akan merasa tidak nyaman pula.
7. Melaksanakan ibadah bersama
Pembatasan sosial mengharuskan semua anggota keluarga #dirumahaja #stayathome. Ibadah pun juga sebaiknya dilakukan di rumah dan tetap bisa dilakukan secara berjamaah. Orang tua bisa melibatkan anak-anaknya untuk ibadah berjamaah. Demikian juga yang masih balita kita bisa ajak untuk beribadah, dengan duduk menemani misalnya. Agar anak mengenal dan terbiasa menjalankan ibadah. Dan tentunya berdo’a bersama untuk kebaikan seluruh umat manusia, terhindar dari corona, dan pandemi segera mereda. Aamiin.
Wakhid Musthofa. M. Psi., PSikolog
Program Studi Psikologi Islam IAIN Surakarta